Minggu, 18 November 2012

My Poetry



Insan seorang ayah
Write : Farid Asrija


Kesendirian membuatku ingat akan hari kemarin
Saat aku tertawa lepas dengan seseorang
Yang membuat aku melupakan segala kesedihan
Beserta beban hidup yang ada dipundak ..

Dia, dia ajarkan aku segala tentang hidup
Dan bagaimana menghadapi kerasnya hidup
Semua yang harus ku tempuh
Dalam penantian dan perjalanan panjangku ..

Senyuman nya buat aku bangga
Dan tangisan nya mimpi burukku
Sampai kapan pun dia adalah orang nomor satu ..

Tapi, kepergian nya pasti akan datang
Dengan peti milik tuhan yang akan menghantarkan
Kesebuah terowongan gelap dalam tanah
Yang harus ku saksikan sendiri di tengah kesedihan mendalam ..

Memang tak ada yang abadi
Ada hari kemarin, hari sekarang dan hari kemudian
Itulah tiket kehidupan yang tuhan beri untuk hambanya ..

Ayahku, dimana pun kau ada
Aku anak mu yang menyanyangimu
Aku anak mu yang merindukanmu
Tenanglah disana dan lupakan kefanaan dunia ..

My Poetry



Nada kehidupan
Write : Farid Asrija


Sisi sisi gelap dalam hidupku
Kadang ku merasa bodoh dalam menjalani
Seakan kegagalan selalu datang menghampiri
Tapi kekuatan dalam diri selalu melawan ...

Hidup itu ibarat sebuah lagu
Nada nya dari rendah menuju ke tinggi
Gitar yang melengking dipetik cepat
Drum yang ditambuh makin keras
Suara penyanyi makin nyaring ...

Hingga pada akhir nya perlahan berakhir
Itulah gambaran sederhana dalam hidup
Susah payah hadapi kenyataan pahit
Saat butuh dimengerti tak dimengerti ...

Butuh kaki lagi tuk kuat berdiri
Butuh tangan lagi tuk memegang erat
Ku Bangkit dan Ku raih  segala ajaran hari lalu

Ku Buat nada akhirnya terasa merdu
Dan mengalun indah indah di kalbu
Musikku sahdu , Irama indah tersusun segera untuk hidupku ...

My Poetry



Embun Pagi
Write : Farid Asrija

Dinginnya pagi pertanda awal kehidupan
Disaat daun yang subur basah
Basah karena embun tuhan
Yang turun dari langit ...

Bangunlah dari tidur mu hai sayang
Syukuri nikmat dari tuhan itu
Ambil air yang dingin
Angkat takbir dengan kedua tangan yang kaku ...

Tiupan angin menggeriuh nan indah
Membuat kedua tangan memeluk tubuh
Dan, Ayam tak bosan menyerukan kokoknya
Seakan memaksa kita untuk akhiri mimpi ...

Bangun ku indah saat ku lihat senyum manis di bawah tangga
gadis manis, gadis rajin, gadis penyemangat
Bila tuhan izin kan ku tuk memilikinya
Akan ku jaga putih bagai embun pagi ....
Powered By Blogger

Followers